Rabu, 20 Februari 2008

Mengapa harus Problem based Learning?

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pendekatan problem based learning (PBL) merupakan sebuah inovasi pendidikan kedokteran yang sedang dikembangkan di Indonesia. Banyak institusi pendidikan yang mengeluhkan penerapan PBL karena memerlukan dana yang besar, sumber daya manusia yang banyak dan manajemen yang komplek. Sebenarnya mengapa sih harus PBL? Penulis juga lama merenunginya tentang latarbelakang PBL dan kelebihannya. Di sini penulis mencoba menganalisanya.


1. Teori yang melandasi PBL ditunjang oleh beberapa teori psikologi pendidikan yang terkenal. Misalnya, Albanese mengungkapkan teori yang melatarbelakangi PBL yaitu information processing theory, cooperative learning theories, self determination theory and control theory (Albanese, 2000). Contoh untuk teori information processing terdiri dari tiga komponen yaitu aktivasi prior knowledge, encoding specificity dan elaboration of knowledge. (Albanese 2000, Schmidt, 1983). Dalam PBL tiga komponen ini dapat dilihat dari kasus yang dapat mengaktifkan prior knowled pelajar, kasus juga berdasarkan situasi nyata yang membuat belajar menjadi kontektual, elaboration yang dapat dilihat dari proses diskusi.

2. Kelebihan PBL :

* Problem solving
* Belajar mandiri/Self directed learning
* Belajar sepanjang hayat
* Identifikasi dan evaluasi sumber belajar
* Critical thingking
* Creative thinking
* Belajar dari masalah nyata
* Cooperative dan collaborative learning
* Peer learning
* reflection

3. Harden mengenalkan konsep the SPICES model untuk pengembangan kurikulum (Harden et al 1984). Konsep SPICES ini erat hubungannya dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi Setelah penulis mencoba memahami konsep ini, penulis mendapatkan bahwa selain PBL merupakan salah satu komponen dari huruf yang ada di SPICES yaitu huruf P, ternyata PBL ini mempengaruhi huruf- huruf yang lainnya misalnya huruf S (Student Centre Learning), huruf I (Integration), huruf S (systematic), huruf C(tema blok community) dan huruf (E) dengan adanya blok elektif di PBL.


Student Centre Learning, maksudnya adalah pelajar yang memegang kontrol dalam pembelajaran. Pelajar harus aktif dan diberikan tanggung jawab untuk menjalani pembelajarannya.

Problem Based Learning, maksudnya pembelajaran bertolak dari problem yang ada dalam kontek nyata.

Integration, maksudnya ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu. Contohnya dalam pendidikan dokter yaitu penerapan sistem blok dimana ada integrasi beberapa disiplin ilmu dalam satu blok. Integrasi ini ada horizontal integration dan vertical integration.

Community Based, maksudnya kurikulum sekarang harus berorientasi kepada komunitas. Contohnya kuliah kerja nyata (KKN), Praktek belajar lapangan Community oriented (PBL-COME).

Electives, maksudnya kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk memilih. Misalnya blok elektif yang disusun dengan tema bermacam-macan dan mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih.

Systematic, maksudnya kurikulum dikembangkan secara sistematis. Contohnya dapat dilihat dalam bentuk peta kurikulum yang sistematis, perancangan pengalaman belajar dan konten kurikulum dirancang berdasarkan learning outcome yang terlihat dalam blok blueprint.

4. …………………………………( nanti saya cari lagi J )

Daftar Referensi :

1. Dent J.A. & Harden, R.M. 2005. A Practical Guide For Medical Teacher. Second Edition. Elsevier Churchill Livingstone.
2. 2. Amin Z, Eng KH. Basics in Medical Education. Singapore: World Scientific Publishing, 2003.

1 komentar:

doctor_anwaro mengatakan...

posting lagi dok..ini sy lagi ditawarin buat blok..tapi masih bingung..kalo ada dokumen tentang contoh blok kedokteran dasar dok..saya tolong diposkan, buat gambaran

thank (anwar)